Jumat, 20 Juni 2014

Kuliner Jalanan Khas Yogyakarta


Kuliner Khas Yogya – Berkunjung ke Yogyakarta sepertinya tidak lengkap tanpa mencoba jajanan atau kuliner khas Yogyakarta. Kota Yogyakarta dikenal dengan banyaknya jajanan sepanjang jalan. Ada beberapa yang khas dari Yogyakarta dan sebagian lain adalah kreasi dari kreativitas pedagang makanan dan cukup sukses menjadi makanan khas Yogyakarta. Berikut ini jajanan favorit saya yang sebagian merupakan makanan lesehan dan sebagian juga disediakan di restoran.
1. Gudeg Jogja
Gudeg Basah
Gudeg merupakan makanan khas paling terkenal di Yogyakarta. Sebagian besar dari gudeg disediakan untuk makan malam dengan jam buka mulai pukul 09.00 ketika toko toko tutup. Kenapa? karena gudeg-gudeg yang cukup ramai dijual di trotoar di depan pertokoan atau lokasi-lokasi pusat keramaian.
Gudeg yang dijual pada malam hari adalah gudeg basah. Gudeg ini berkuah dan tidak tahan lama, tidak seperti gudeg kering/kendil yang dijual sepanjang hari. Gudeg yang dijual di malam hari cenderung tidak terlalu manis dan harganya pun lebih murah.
Beberapa lokasi gudeg basah favorit saya adalah:
·         Gudeg Permata, Jalan Kusumanegara Yogyakarta
·         Gudeg Mbak Sasha, Depan Mirota Gejayan, Jalan Affandi Yogyakarta
·         Gudeg Pawon, Jl. Dr.Soepomo/Janturan (Gudeg ini unik, mereka menjual gudeg ini di dapur mereka langsung (pawon), pengunjung boleh bebas makan di seluruh bagian rumah, bahkan di dapur sekalipun)
·         Gudeg Bromo (Bu Thekluk), Jl. Affandi, depan Visitel Yogyakarta
·         Gudeg Sagem, utara SMU N 1 Yogyakarta
·         Gudeg Batas Kota, Jl. Urip Sumoharjo (dekat XXI)
·         Gudeg Tugu, Jl. Sultan Agung (barat Tugu)
2. Oseng-oseng Mercon
Oseng-oseng Mercon
Bagi penggemar pedas, kuliner jalanan khas Yogyakarta ini tidak boleh dilewatkan. Tumis tetelan sapi yang lezat dimasak dengan cabai rawit hingga menimbulkan aroma kuat. Seporsi nasi panas dan oseng-oseng mercon dijual dengan harga 13.000 rupiah. Oseng-oseng ini dijual oleh beberapa warung di sepanjang Jl. KH A.Dahlan. Untuk yang paling enak dan asli menurut saya adalah oseng-oseng mercon Bu Narti yang berlokasi di depan gule kepala ikan Mas Agus (sebelah kiri jalan masuk ke SMA Muhammadiyah Lima)
3. Angkringan
Macam-macam sate di angkringan
Angkringan adalah makanan yang menjamur di banyak tempat di Yogyakarta. Murahnya makanan yang dijajakan di Angkringan membuat tempat makan yang berbentuk gerobak dorong seperti kakilima ini sangat populer. Di Yogya, nasi kucing (Sego kucing) khas angkringan dijual hanya dengan harga 1000 – 2000 rupiah saja lengkap dengan dua macam pilihan lauk standar yaitu tumis tempe buncis atau sambal teri. Makanan penyertanya seperti usus, sate jerohan ayam, sate telur puyuh juga dijual dengan harga 1000 – 3000 rupiah saja per tusuknya. Jangan lupa gorengan dan tahu bacem, semua dapat dipanaskan kembali di tungku yang digunakan untuk merebus teh, kopi dan jahe.
Beberapa spot angkringan yang cukup ramai di Yogya adalah:
·         Angkringan utara stasiun tugu. Beberapa penjual angkringan berjejer disana dengan tempat makan lesehan di trotoar jalan.Yang terkenal disini adalah kopi jos Lek Man dimana arang bara yang menyala dicelupkan di kopi tubruk sehingga terdengar bunyi jos di gelas
·         Angkringan Nganggo Suwe di pertigaan jalan Pramuka dan Jalan Mondokaran Kotagede. Angkringan ini menjual relatif lebih lengkap makanan di salah satu space bangunan di pertigaan jalan. Yang khas disana adalah sate keong, nasi bakar, oseng keong, es asem, es jahe dan macam-macam baceman yang lezat.
·         Angkringan di Jalan Dewa Nyoman Oka, Kotabaru. Beberapa angkringan berjajar disana dengan banyak sekali kaum muda bersantai sambil melihat pemandangan lembah code di malam hari.
·         Angkringan depan kolam renang UNY. Di angkringan ini harga relatif lebih murah dengan makanan yang lebih bermutu. Sekitar pukul 8 malam akan ditemui banyak sekali motor dan mobil berjajar untuk jajan di angkringan ini.
·         Angkringan depan Kantor Kedaulatan Rakyat Mangkubumi Yogyakarta. Angkringan ini menjual suasana dengan harga yang relatif lebih mahal. Namun makanan yang disediakan disini lebih bervariasi.
4.  Gule Kepala Ikan Mas Agus
Gule Kepala Ikan
Pernah makan gule kepala kakap di warung nasi padang? Nah, versi lebih murahnya ada di Gule kepala Ikan Mas Agus. Walaupun mereka tidak menggunakan kepala ikan Kakap dan menggantinya dengan Ikan Nila, namun kelezatan gule dan tom yam kepala ikan ini tidak kalah dengan masakan padang. Gule dan tomyam kepala ini berlokasi di jalan KH.A Dahlan (barat kilometer 0 Yogyakarta). Bagi yang tidak suka kepala, masih ada menu lain seperti dagu ikan goreng, ayam dan lain sebagainya.
5. Soto Ayam Pak Gareng
Soto Ayam Pak Gareng
Tambahkan Sate Telur Puyuh dan Perkedel Lenthuk
Soto ayam memang ada di mana-mana, tetapi perpaduan rasa yang khas dan suasana Yogya yang lengang di pagi hari ada di Soto ayam pak gareng. Soto ini letaknya di depan Stasiun Tugu Yogyakarta. Dengan Rp. 6000, semangkuk soto ayam kampung dapat dinikmati. Coba tambahkan sate ayam, sate jerohan maupun pesanan khusus sayap, kepala atau paha ayam kampung dan ciri khasnya: Lenthuk, perkedel ubi yang khas. Soto ini hanya buka mulai pukul 06.00 pagi hingga habis, yaitu sekitar pukul 11 siang.
6. Bakmi Jawa
Bakmi Mbah Mo Bantul

Bakmi Goreng Nyemek
Bakmi jawa berbeda dengan mi goreng atau mi rebus pada umumnya. Bakmi Jawa menggunakan dua macam mie dalam satu masakan yaitu mi kuning basah dan bihun, menggunakan telur bebek dan taburan bawang goreng beserta seledri. Bakmi jawa ditemui di banyak tempat di Yogyakarta. Ciri khas yang lain, bakmi jawa dimasak dengan menggunakan tungku arang yang dimasak perporsi untuk mempertahankan rasa. Selain mi goreng dan mi rebus, akan ditemukan Magelangan, yaitu nasi goreng yang dimasak dengan mie dan juga mi goreng nyemek (mi goreng dengan masih tersisa sedikit air kaldunya) Mungkin anda pernah mendengar bakmi KADIN di jl kusumanegara Yogyakarta. Itu hanya salah satu bakmi jawa yang legendaris diantara banyak penjual mi jawa yang lain. Beberapa spot Bakmi jawa yang populer adalah:
·         Bakmi KADIN, di jalan Kusumanegara. Selain mie yang khas yang dinikmati sambil mendengar alunan keroncong live, disini juga disediakan minuman bajigur panas yang sudah langka dijual di tempat lain.
·         Bakmi Pele. Bakmi Pele berlokasi di pojok alun-alun lor Yogyakarta
·         Bakmi Mbah Mo. berlokasi agak jauh di jalan bantul. Jangan kaget jika anda berada di nomer antrian 40 dan menunggu selama dua jam sebelum bisa menikmatinya
·         Bakmi Pak Tris di pasar manding Bantul
·         Bakmi Jokteng Wetan
7. Sate Klathak
Sate Klathak Bantul
Sate Klathak adalah varian sate khas imogiri. Ciri khas sate ini adalah dimasak dengan menggunakan ruji sepeda tanpa bumbu apapun hanya garam yang dibubuhkan selama dipanggang diatas api hingga menimbulkan bunyi gemeletak. Selain sate, terdapat menu tongseng dan gule disini. Sate klathak yang terkenal adalah sate klathak Pak Pong di Pasar Jejeran di Jalan Imogiri Timur Yogyakarta
8. Sego Pecel Bu Wiryo
Sego Pecel dan Nasi Sop Bu Wiryo
Mungkin bagi anda yang sudah berusia 40 tahun atau lebih, Sego Pecel dan Sop Bu Wiryo merupakan makanan nostalgia yang dulu dapat dinikmati di kantin fakultas teknologi pertanian dan fakultas kehutanan UGM. Setelah berjualan lebih dari setengah abad, Sego Pecel ini masih eksis walau banyak sekali jenis makanan baru yang bermunculan di Yogyakarta. Warung Sego Pecel atau sering disingkat dengan SGPC ini sekarang berada di utara Fakultas Peternakan UGM. Pengunjung akan dihibur dengan alunan musik keroncong dan bossa nova live oleh kelompok musik yang manggung disana.
9. Sup Kembang Waru Beringharjo
Sup Kembang Waru Pasar Beringharjo
Sup kembang waru ini adalah makanan yang disuguhkan ketika ada hajatan-hajatan pengantin di Yogyakarta. Tidak banyak sup ini dijual di luar acara tersebut. Tetapi di pasar beringharjo, sup ini disediakan oleh seorang pedagang dengan pengunjung tiap hari cukup banyak. Sup ini akan ditemukan di lantai dua bagian tengah bangunan di food court pasar beringharjo.
10. Raminten
Suasana Raminten Yogya (courtesty of http://www.latitudes.nu)
Raminten bukan nama makanan, namun sebuah tempat nongkrong dan pusat jajanan. Walau dikemas modern, namun makanan yang disajikan sebagian diantaranya adalah makanan asli Yogyakarta yang sudah jarang ditemui di tempat lain. Warung Raminten ini buka 24 jam dan cukup ramai mulai pukul 6.30 sore hingga tengah malam. Coba es dawet yang disajikan dengan gelas superbesar dan berbagai macam makanan khas lain.
Raminten mempunyai beberapa cabang, di Kotabaru, jalan magelang dan jalan kaliurang KM 22. Yang disebut pertama adalah yang pertama dan cukup ramai. Menu yang disajikan pun cenderung lebih lengkap di Kotabaru Yogya. Pengunjung akan disuguhkan suasana eksotik yang kental dengan musik gamelan dan bau-bau dupa yang kuat.

Sumber:


Tempat Wisata Kabupaten Majene

Ada beberapa tempat wisata seru yang dapat anda jadikan pilihan untuk dapat anda tuju ketika berada di kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, karena itu saya mengumpulkan beberapa referensi sebagai bahan rujuka destinasi wisata yang dapat membantu mengarahkan anda ke tempat yang tepat.  Dibawah ini adalah beberapa tujuan wisata alam, wisata sejarah, dan wisata budaya yang dapat Anda jadikan tujuan saat berwisata  di kabupaten Majene.

patung kota majene sulawesi barat (Foto : Anonim)
Semoga informasi yang kami berikan dibawah ini mampu memberikan penjelasan pada anda betapa kemudian Mandar dan Sulawesi Barat memiliki potensi wisata dan budaya yang cukup banyak dan menjanjikan untuk dikunjungi.
Wisata Alam
Pantai
1. Pantai Dato
Lokasi  : Desa Pangale, Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kab. Majene
Objek  : Pantai pasir putih dengan tebing curam yang membatasi dataran dengan pantainya memberi kesan keunikan. 
2. Pantai Pacitan
Lokasi  : Lingkungan Pangaliali, Kecamatan Banggae, Kab. Majene 
Objek  : Wisata Bahari Pantai Pacitan sangat representatif untuk menikmati indahnya sunset dan aktivitas nelayan penangkap ikan 
3. Permandian Air Panas Limboro
Lokasi : Desa Limboro, Kecamatan Sendana , Kab. Majene 
Objek : Permandian Air Panas dengan lokasi yang sangat nyaman karena berada dibawah rindang pepohonanan, Selain itu airnya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kulit dan menyegarkan badan
4. Pantai Baluno
Lokasi : Binanga,  Kec. Sendana, Kab. Majene 
Objek : Wisata Pantai lengkap dengan sarana penunjang seperti warung makan yang beroperasi selama 24 jam dan penginapan yang cukup representatif
5. Pantai Barane
Lokasi : Baurung Kecamatan Banggae Timur
Objek : Pantai dengan panjang pantai yang landai serta cukup nyaman untuk bersantai, berenang di laut maupun aktifitas lainnya
6. Pulau Idaman
Lokasi : Desa Palipi, Kecamatan Sendana, Kab. Majene 
7. Kolam renang lambe-lambe
Lokasi: Apoang, Desa Mosso Kec. Sendana, Kab. Majene
Objek : wisata alam

Air Terjun
1. Malle'
Lokasi : Kelurahan Baruga Dhua, Kecamatan Banggae Timur, Kab. Majene
Objek : Air terjun dengan pemandangan yang indah.
2. Air Terjun Limboro
Lokasi : Desa Tallu Banua Kecamatan Sendana, Kab. Majene

Wisata Budaya

1. Totammaq dengan Atraksi gadis mandar menunggang sayyang pattu'du' ( kuda menari)
2. Upacara Adat Putta'da 
Lokasi : Desa Putta'da, Kec. Sendana, Kab. Majene
Objek : Wisata budaya berupa upacara adat yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Pembentangan bendera Cakkuriri (daeng Cakkuriri) mara'dia dari Sendana. 

Wisata Sejarah
1. Makam Raja-Raja Banggae
Lokasi : Ondongan Kecamatan Banggae, Kab. Majene 
Objek : Kompleks makam raja - raja banggae terletak di puncak bukit, juga pesona pemandangan kota Majene dengan hamparan laut birunya
2. Museum Mandar
Lokasi : Kecamatan Banggae, Kab. Majene 
Objek : Museum dengan koleksi peninggalan sejarah, termasuk miniatur kerajaan Majene. Selain itu, Museum terlengkap di Sulawesi Barat ini juga mengoleksi data mengenai sistem pemerintahan kerajaan yang terdapat di Majene yakni Kerajaan Banggae, Kerajaan Pamboang, dan Kerajaan Sendana

Wisata Kuliner 
1. Rumah Makan Tuing-Tuing
Lokasi : Labuang Somba, Kec. Sendana, Kab. Majene
Objek : wisata kuliner ikan asap khususnya caegen, ikan tuing-tuing da jepa

Sumber:
http://tommuanemandaronline.blogspot.com/2013/05/tempat-wisata-seru-di-kab-majene.html

Tugas Kelompok Softskil

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI APOTEK
(STUDI KASUS : APOTEK LEUWI SEHAT MAJALENGKA )
Syahrul Mauluddin
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia, Bandung

I. ABSTRAK
Kebutuhan terhadap informasi yang akurat, lengkap dan relevan diperlukan oleh suatu badan usaha apotek yakni Apotek Leuwi Sehat Majalengka, tetapi pada sistem yang sedang berjalan hal tersebut belum didapatkan secara optimal. Pada sistem yang sedang berjalan pencatatan masih dilakukan pada nota-nota atau buku-buku transaksi, hal ini menyebabkan kesulitan bagi karyawan dalam pencarian data-data transaksi dan pembuatan laporan-laporan. Permasalahan lain yang terjadi yaitu adanya kesulitan pembuatan kartu stok, karena data obat yang semakin banyak.
Dalam penelitian ini metode pendekatan yang digunakan yaitu terstruktur dengan pengembangan sistem yang digunakan adalah model prototipe. Adapun perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem informasi apotek ini adalah Borland Delphi 7.0 dan SQL Server 2000.
Hasil akhir dari penelitian ini yakni berupa produk sistem informasi apotek. Dengan sistem informasi apotek yang dibuat diharapkan pencarian data, pembuatan laporan dan kartu stok dapat dilakukan dengan lebih mudah dan waktu yang relatif lebih cepat.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Apotek, Model Prototipe.

II. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa ini, informasi mendapat posisi yang sangat penting sebagai sebuah kebutuhan utama dalam masyarakat, terutama dalam dunia usaha. Hal ini terjadi karena dengan informasi tersebut para pengusaha dapat memprediksi keadaan ataupun kebutuhan masa depan, sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang terbaik untuk kemajuan usahanya. Dengan adanya kepentingan tersebut, maka informasi yang tersedia haruslah informasi yang berkualitas yakni informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.
Kebutuhan terhadap informasi yang berkualitas tersebut dirasakan pula oleh suatu badan usaha apotek, yakni Apotek Leuwi Sehat Majalengka. Pada sistem informasi yang sedang berjalan proses pencatatan data transaksi penjualan maupun pembelian masih ditulis dalam nota-nota dan buku-buku penjualan atau pembelian. Adanya pencatatan dan penyimpanan data transaksi dalam bentuk arsip tersebut, menyebabkan kesulitan bagi karyawan dalam pencarian data-data transaksi, terutama pada saat data atau dokumen transaksi semakin banyak. Selain itu, keadaaan tersebut menyebabkan proses pembuatan laporan membutuhkan waktu yang relatif lama, karena harus membuat rekapitulasi dari dokumen-dokumen transaksi tersebut. Meskipun proses rekapitulasi dilakukan, laporan-laporan yang disajikan pun sering tidak akurat. Hal ini terjadi karena beberapa transaksi sering tidak tercatat ketika apotek ramai oleh pembeli. Sehingga laporan penjualan dan persediaan obat menjadi tidak akurat.
Permasalahan lain yang terjadi adalah adanya kesulitan pembuatan kartu stok obat. Keberadaan kartu stok sangat dibutuhkan, akan tetapi pada sistem yang sedang berjalan pembuatan kartu stok tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, karena rumitnya pembuatan kartu stok dengan data obat yang sangat banyak. Oleh karena itu tidak tersedia catatan khusus yang dapat digunakan untuk pengecekan persediaan obat.
Melalui kegiatan penelitian ini yakni perancangan sistem informasi apotek diharapkan dapat menjadi solusi alternatif terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di Apotek Leuwi Sehat Majalengka.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi apotek yang sedang berjalan di Apotek Leuwi Sehat Majalengka .
2. Bagaimana perancangan sistem informasi apotek di Apotek Leuwi Sehat Majalengka.

3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem informasi apotek di Apotek Leuwi Sehat.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem informasi apotek yang sedang berjalan di Apotek Leuwi Sehat Majalengka.
2. Untuk merancang sistem informasi apotek di Apotek Leuwi Sehat Majalengka.

4. Kegunaan Penelitian
Adapun penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi pihak-pihak atau hal sebagai berikut :
1. Bagi pimpinan apotek, dapat mengembangkan sistem informasi apotek yang sedang berjalan menjadi sistem informasi apotek berbasis komputer yang terintegrasi, sehingga diharapkan dapat menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan dan dapat mendukung kinerja pimpinan dalam pembuatan keputusan.
2. Bagi karyawan di bagian transaksi penjualan, pembelian dan persediaan obat, sistem informasi apotek ini diharapkan dapat mendukung meningkatkan efektifitas kerja karyawan.
3. Bagi pengembangan ilmu, dapat memperluas khasanah dalam pembangunan sistem informasi apotek.

5. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem informasi apotek yang dibangun meliputi bagian transaksi penjualan, pembelian dan persediaan obat.
2. Transaksi penjualan yang dibahas hanya penjualan tunai
3. Transaksi pembelian yang dimaksud berupa pembelian tunai maupun kredit. Pembayaran pembelian kredit hanya satu kali pada saat jatuh tempo.
4. Sistem tidak mencakup retur penjualan maupun retur pembelian.

KAJIAN PUSTAKA
1. Definisi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005) pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai : ”jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu”.
Adapun pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai : ”kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2. Definisi Informasi
Menurut Jogiyanto (2005) informasi adalah ”data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Menurut Abdul Kadir (2003) informasi adalah ”data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

3. Definisi Sistem Informasi
Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam bukunya Abdul Kadir (2003) mengutip beberapa pendapat para ahli, diantaranya :
Menurut Hall sistem Informasi adalah ”sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai”.
Menurut Bodnar dan Hopwood sistem Informasi adalah ”Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna”.

4. Definisi Apotek
Dalam peraturan pemerintah nomor 25 tahun 1980 yang dimaksud apotek adalah ”suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat” (Harianto, Nana Khasanah dan Sudibyo Supardi : 2005).
Adapun tugas dan fungsi apotek adalah sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan, sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat, dan sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.

III. METODE PENELITIAN
1. Metode Pengumpulan Data
Adapun data yang dikumpulkan pada penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu sebagai berikut :
1) Sumber Data Primer
Data yang berasal dari sumber data primer diperoleh dengan menggunakan dua cara yaitu :
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap gejala atau peristiwa yang terjadi pada obyek penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan observasi untuk mengamati keadaan fisik, lokasi atau daerah penelitian yaitu apotek leuwi sehat.
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data dengan pihak yang berkaitan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini adalah bagian administrasi.
2) Sumber Data Sekunder
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dokumen yang dikumpulkan seperti nota penjualan, faktur pembelian, surat pesanan, resep, salinan resep dan buku penjualan.

2. Metode Pengembangan Sistem
Pada penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu model prototipe. Adapun tahapan dari model prototipe dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Model Prototipe
(Sumber : Raymond McLeod, George Schell, “Sistem Informasi Manajemen”)
Berikut ini penjelasan dari masing-masing tahapan model prototipe tersebut :
1) Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini Analis sistem
mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan
pemakai terhadap sistem, kemudian melakukan pemodelan terhadap sistem informasi apotek yang sedang berjalan.
2) Mengembangkan Prototipe. Pada tahap ini dilakukan perancangan prototipe sistem informasi apotek, seperti perancangan database, perancangan antar muka dan pembangunan prototipe aplikasi sistem informasi apotek.
3) Menentukan apakah prototipe dapat diterima. Pemakai memberikan masukan kepada analis apakah prototipe sudah sesuai kebutuhan atau belum. Jika belum sesuai maka kembali ke tahap awal.

3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
1) Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Al-bahra Bin Ladjamudin (2005) Data Flow Diagram (DFD) adalah “ model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil”.
DFD ini digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik tempat data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya ), atau tempat data tersebut akan disimpan (misalnya hard disk, file kartu, diskette dan lain sebagainya).
2) Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Menurut Jogiyanto (2005) Bagan Alir Dokumen merupakan bagan alir yang menggambarkan arus dokumen-dokumen dan laporan-laporan termasuk tembusan-tembusannya pada sebuah sistem.
3) Normalisasi
Menurut Jogiyanto (2005) normalisasi adalah “proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang”.
Menurut Al-bahra Bin Ladjamudin (2005) normalisasi adalah “proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel, relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi”.

IV. PEMBAHASAN
1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan analisis yaitu analisis dokumen dan analisis prosedur yang sedang berjalan.
> Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis seluruh dokumen dasar yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem informasi yang sedang berjalan. Adapun jenis-jenis dokumen yang digunakan pada sistem informasi Apotek Leuwi Sehat yang sedang berjalan yaitu resep, nota penjualan resep, nota penjualan non resep, kartu stok, buku harian penjualan, buku pembelian, surat pesanan, salinan resep, faktur penjualan, buku kas masuk dan kas keluar. Contoh hasil analisis dokumen dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Analisis Dokumen

2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Pada tahap ini, prosedur yang dianalisis antara lain prosedur transaksi penjualan non resep, prosedur transaksi penjualan dengan resep, prosedur pembelian obat, prosedur pembayaran tagihan. Berikut ini contoh hasil analisis prosedur transaksi penjualan non resep yang sedang berjalan dan dimodelkan dengan document flowchart dan data flow diagram.
> Prosedur transaksi penjualan non resep
1) Konsumen/Pembeli datang ke bagian penjualan/kasir kemudian menyebutkan atau memberikan daftar pembelian obat (DPO).
2) Bagian penjualan / kasir mengecek persediaan obat jika tidak ada maka akan memberitahu konsumen bahwa obat yang dibutuhkan tidak ada dan kasir akan membuat catatan obat yang kosong.
3) Bagian penjualan/kasir akan mengambil obat jika persediaan obat ada.
4) Kasir mencatat daftar pembelian obat (DPO) tersebut pada buku penjualan harian dan memberikan kembali DPO ke konsumen.
5) Kasir membuat nota penjualan non resep (2 rangkap) kemudian kasir memberi cap apotek pada nota penjualan tersebut.
6) Kasir memberikan obat kepada konsumen disertai nota penjualan rangkap kesatu dan konsumen membayar sejumlah uang atas pembelian obat tersebut dan kasir mengarsipkan nota penjualan rangkap kedua.
7) Kasir menyerahkan buku penjualan harian ke bagian administrasi setiap waktu kerja telah habis.
8) Bagian administrasi merekap data kas masuk dari buku penjualan harian ke dalam buku kas masuk dan kas keluar dan memberikan buku tersebut ke pimpinan atau PSA (Pemilik Sarana Apotek). Pimpinan memberi paraf atau Acc pada buku kas masuk dan kas keluar dan menyerahkan kembali ke bagian administrasi.
Adapun prosedur transaksi penjualan non resep tersebut dapat dilihat pada document flowchart di bawah ini:
Gambar 1. Document Flowchart Transaksi Penjualan Non Resep
Keterangan :
DPO : Daftar Pembelian Obat
LPH : Laporan Penjualan Harian
LKmKk : Laporan Kas masuk Kas keluar
NP : Nota Penjualan

Berikut ini contoh data flow diagram hasil analisis prosedur transaksi penjualan yang sedang berjalan:
Gambar 2. Data Flow Diagram Transaksi Penjualan

3. Perancangan Prosedur Kerja yang Diusulkan
Perancangan prosedur kerja meliputi perancangan prosedur transaksi penjualan non resep, prosedur transaksi penjualan resep , prosedur transaksi pembelian dan pembayaran tagihan. Berikut ini contoh hasil analisis prosedur transaksi penjualan non resep yang diusulkan dan dimodelkan dengan document flowchart dan data flow diagram.
> Prosedur transaksi penjualan non resep
1) Konsumen/Pembeli datang ke bagian penjualan/kasir dan menyebutkan atau memberikan daftar pembelian obat.
2) Bagian penjualan/kasir mengecek persediaan obat jika obat tidak ada kasir akan memberitahu pembeli bahwa obat yang dibutuhkan tidak ada dan akan mengambil obat yang akan dibeli jika persediaan ada.
3) Kasir menginput dan menyimpan data penjulaan ke file penjualan pada database Sistem Informasi Apotek, kemudian kasir mencetak nota penjualan non resep (1 rangkap).
4) Kasir memberikan obat kepada pembeli disertai nota penjualan non resep dan konsumen membayar sejumlah uang atas pembelian obat tersebut.
5) Bagian penjualan/kasir mencetak laporan penjualan harian kemudian menyerahakannya ke bagian administrasi setiap habis waktu kerja. Bagian administrasi memberi paraf atau acc pada laporan penjualan harian dan mengarsipkan laporan tersebut.
6) Bagian administrasi mencetak laporan kas masuk dan kas keluar kemudian menyerahakannya ke pimpinan setiap habis waktu kerja.
7) Pimpinan memberi paraf atau acc pada laporan kas masuk dan kas keluar, kemudian mengarsipkannya.
Adapun prosedur transaksi penjualan non resep yang diusulkan tersebut dapat dilihat pada document flowchart di bawah ini :
Gambar 3. Document Flowchart Transaksi Penjualan Non Resep
Keterangan:
DPO        : Daftar Pembelian Obat
LPH         : Laporan Penjualan Harian
LKmKk   : Laporan Kas masuk Kas keluar
NP          : Nota Penjualan

Gambar 4. Data Flow Diagram Transaksi Penjualan yang Diusulkan

4. Perancangan Basis Data
Dalam perancangan basis data perlu melakukan proses normalisasi yakni proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel, relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Adapun hasil perancangan basis data untuk sistem informasi apotek dapat dilihat pada Gambar 5.

5. Perancangan Antar Muka
Tahap perancangan antar muka (interface) ini menghasilkan prototipe antar muka yang akan menjadi dasar tahap implementasi interface sistem informasi apotek pada tahap pemrograman. Adapun contoh hasil perancangan antar muka dapat dilihat pada Gambar 6.



V. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil analisis terhadap sistem informasi yang sedang berjalan diketahui bahwa sistem yang ada sekarang memiliki berbagai permasalahan seperti pencarian data transaksi, pembuatan laporan penjualan/pembelian dan persediaan obat membutuhkan waktu yang relatif lama serta laporan yang dihasilkan tidak akurat.
2. Melalui perancangan sistem informasi apotek dengan perancangan sistem yang terintergrasi dan perancangan database yang mengikuti konsep normalisasi diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di apotek leuwi sehat majalengka.

VI. SARAN
Pada aplikasi sistem informasi apotek ini masih terdapat kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan. Oleh sebab itu ada beberapa saran yang hendak disampaikan antara lain :
1. Pada sistem ini tidak mencakup retur pembelian maupun penjualan, maka jika ada pengembangan selanjutnya diharapkan untuk membahas juga mengenai retur pembelian dan penjualan.
2. Pada transaksi penjulalan dengan resep, satu penjualan hanya berlaku untuk satu resep, maka jika ada pengembangan selanjutnya diharapkan dalam satu transaksi penjualan dapat menangani lebih dari satu resep.

VII. DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Raymond McLeod, George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Indeks.
Al-bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Harianto, Nana Khasanah dan Sudibyo Supardi. 2005. Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep Di Apotek Kopkar Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta, http://jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2005/v02n01/Harianto020102.pdf
http://jati.is.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-02/jurnal-syahrul-mauluddin.pdf/pdf/jurnal-syahrul-mauluddin.pdf

Kamis, 19 Juni 2014

Resep Membuat Brownies Kukus Coklat



bahan bahan yang diperlukan:
·        6 butir Telur
·        225 gram gula pasir
·        1/2 sendok teh Emulsifier ( tbm atau sp atau vx)
·        125 gram Terigu, diayak, aduk rata dengan coklat bubuk
·        50 gram Coklat bubuk, diayak, aduk rata dg terigu
·        175 ml Minyak
·        100 gram Dark Cooking Cokelat , lelehkan, campur dg minyak
·        75 ml Susu Kental Manis
·        Vanili secukupnya
·        Garam secukupnya
Cara membuat Brownies Kukus :
1)   Pertama Kocok telur dan gula hingga mengembang
2) masukkan campuran tepung terigu dan cokelat bubuk. Aduk perlahan hingga rata.
3) Masukkan campuran minyak dan Dark Cooking Cokelat, aduk hingga rata. Sisihkan sepertiga bagian adonan, beri Susu kental manis, aduk hingga rata.
4) Bagi 2 adonan tanpa Susu, bagian I kukus selama 10 menit (sampai matang)
5) Kemudian tuangkan adonan dengan SUSU kukus selama 10 menit,
6) Terakhir masukkan adonan sisa tanpa Susu, lanjutkan mengukus selama kurang lebih 20 menit. Angkat.selesai

Sumber:


Lirik Lagu Jason Mraz I Wont Give Up


Jason Mraz  I Won’t Give Up Lyrics



When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
So much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find

'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We got a lot to learn
God knows we're worth it
No I won't give up

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools, the skills we've got yeah we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we didn't tend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I got, and what I'm not
And who I am

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

So easy is our life
What's mine is yours and yours mine
Hardly do we ever fight
We'd rather be kind

I won't give up on us
Even if the skies get dark
I'm healing this broken heart
And I know I'm worth it

I won't give up on us
God knows I'm tough, I am love
We got a lot to learn
God knows we're worth it

No I won't give up on us
God knows I've had enough
We got a lot to learn
And we're, and we're worth it

No I won't give up
No I won't give up

Sumber: