Senin, 25 November 2013

Perencanaan

Tugas 2 - Perencanaan

1.   Proses Perencanaan

  • Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, terutama berorientasi pada masa datang, berkembang dengan hubungan antara tujuan dan keputusan – keputusan kolektif dan mengusahakan kebijakan dan program.
Beberapa ahli lain merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber yang langka secara bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan manusia dengan lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi lain dari perencanaan adalah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur yang formal untuk memperoleh hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.
Menurut Wilson, Pengertian Perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau merubah suatu keadaan untuk mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang di wakili oleh perencanaan itu. Perencanaan itu meliputi : Analisis, kebijakan dan rancangan.

o   4 Tahap dasar perencanaan
Berikut ini empat tahap dasar pembuatan perencanaan yang baik.
-       Tahap 1: Menentukan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan perusahaan. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, penggunaan sumber daya perusahaan tidak efektif.
-       Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan kondisi perusahaan sekarang dan tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting. Karena tujuan dan rencana menyangkut waktu akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik.
-       Tahap 3: Mengindentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan, untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor lingkungan dalam dan luar yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang, adalah bagian penting dari proses perencanaan.
-       Tahap 4: Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai pilihan kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian pilihan kegiatan terbaik (paling memuaskan) di antara pilihan yang ada.

o   Rencana Operasional
Perencanaan operasional adalah bagian dari rencana kerja strategis. Ini menggambarkan cara-cara jangka pendek mencapai tonggak dan menjelaskan bagaimana, atau apa sebagian, rencana strategis akan dimasukkan ke dalam operasi selama periode operasional yang diberikan, dalam kasus aplikasi komersial, satu tahun fiskal atau istilah lain anggaran yang diberikan. Rencana operasional adalah dasar untuk, dan pembenaran dari sebuah permintaan anggaran operasi tahunan. Oleh karena itu, rencana strategis lima tahun akan membutuhkan lima (5) rencana operasional didanai oleh lima anggaran operasional.
Rencana operasional harus menetapkan kegiatan dan anggaran untuk setiap bagian organisasi untuk 1 berikutnya - 3 tahun. Mereka menghubungkan rencana strategis dengan kegiatan organisasi akan memberikan dan sumber daya yang diperlukan untuk membebaskan mereka. Rencana operasional menarik langsung dari rencana lembaga dan program strategis untuk menjelaskan misi lembaga dan program dan tujuan, tujuan program, dan kegiatan program. Seperti rencana strategis, rencana operasional alamat empat pertanyaan:

   Dimana kita sekarang?
Kemana kita ingin menjadi?
Bagaimana kita sampai di sana?
Bagaimana kita mengukur kemajuan kita?

OP adalah baik yang pertama dan langkah terakhir dalam mempersiapkan permintaan anggaran operasional. Sebagai langkah pertama, OP menyediakan rencana untuk alokasi sumber daya; sebagai langkah terakhir, OP dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan kebijakan atau keputusan keuangan yang dibuat selama proses pengembangan anggaran.
Rencana operasional harus disiapkan oleh orang-orang yang akan terlibat dalam implementasi. Sering kali ada kebutuhan untuk lintas departemen yang signifikan dialog sebagai rencana yang dibuat oleh satu bagian organisasi pasti memiliki implikasi untuk bagian lain. Rencana operasional harus memuat:

tujuan yang jelas
kegiatan yang akan disampaikan
standar mutu
hasil yang diinginkan
staf dan sumber daya persyaratan
jadwal pelaksanaan
proses untuk memantau kemajuan.

Rencana operasional adalah bagian ketiga dari menyelesaikan Rencana Strategis Anda. Ini mendefinisikan bagaimana Anda akan beroperasi dalam praktek untuk melaksanakan tindakan Anda dan rencana pemantauan - apa kebutuhan kapasitas Anda, bagaimana Anda akan terlibat sumber daya, bagaimana Anda akan menghadapi risiko, dan bagaimana Anda akan memastikan keberlanjutan pencapaian proyek.
Rencana Operasional biasanya tidak ada sebagai satu rencana mandiri tunggal, melainkan komponen kunci yang terintegrasi dengan bagian lain dari Rencana Strategis keseluruhan.
Komponen kunci dari Rencana Operasional lengkap termasuk analisis atau diskusi dari:

• Persyaratan Kapasitas Manusia dan Lain-lain - Kapasitas manusia dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan proyek Anda, dan sumber-sumber Anda saat ini dan potensi sumber daya tersebut. Juga, kapasitas lain kebutuhan yang diperlukan untuk mengimplementasikan proyek Anda (seperti sistem internal, struktur manajemen, mitra terlibat dan NOS Jaringan dan PO, dan kerangka kerja hukum yang mendukung).
• Persyaratan Keuangan - Dana yang diperlukan untuk melaksanakan proyek Anda, sumber-sumber Anda saat ini dan potensi dana, dan sumber daya Anda yang paling kritis dan kesenjangan pendanaan.
• Penilaian Risiko dan Strategi Mitigasi - Apa resiko yang ada dan bagaimana mereka dapat diatasi.
• Perkiraan Proyek Masa Hidup, Keberlanjutan, dan Strategi Keluar - Berapa lama proyek Anda akan bertahan, kapan dan bagaimana Anda akan keluar dari proyek Anda (jika itu layak dilakukan), dan bagaimana Anda akan memastikan kesinambungan prestasi proyek Anda.

o   Rencana Strategik
Manajemen strategi terdiri dari dari dua kata ; manajemen dan strategi. Manajemen berarti  pengaturan atau pengelolaan. Sedangankan strategi, menurut  bahasa strategi yang berasal dari bahasa Yunani strategos atau strategeus dengan kata jamak strategi. Strategos berarti jenderal, namun dalam Yunani kuno sering berarti perwira negara (state officer) dengan fungsi yang luas (Salusu 2003 :85 ).
Manajemen strategi adalah suatu proses pengambilan keputusan dan tindakan yang mengarah kepada pengembangan strategi yang efektif atau yang membantu perusahaan mencapai tujuannya (Johanes:2011). Manajemen strategis sangat berkaitan dengan keputusan startegis pula. Johanes (2011) menyatakan bahwa, Keputusan strategi adalah  berkaitan dengan definisi bisnis, produk dan pasar yang akan dilayani, fungsi yang akan dilaksanakan, dan kebijakan utama.
Organisasi dapat melakukan rencana strategik apabila:
1.  dapat menggambarkan masa depan dengan jelas
2. dapat merumuskan misi
3. dapat membedakan misi dengan misi organisasi di atasnya
4. dapat mengetahui customer yang penting
5. memiliki pemimpin yang menghayati perlunya kualitas dan produktivitas
Manfaat Perencanaan strategic sebagai berikut:
1.  dapat memperkuat "critical mass" menjadi tim kompak untuk mencapai tujuan bersama
2. dapat membantu untuk mengoptimisasikan performance organisasi
3. dapat membantu pimpinan untuk selalu memusatkan perhatian dan menganut kerangka bagi upaya perbaikan secara kontinu
4. memberikan pedoman bagi pengambilan keputusan sehari-hari
5. dapat memberikan kemudahan untuk mengukur kemajuan organisasi dalam usaha mencapai tujuannya untuk memperbaiki kualitas dan produktivitas.
Model Perencanaan strategic:
1. Kegiatan pra-perencanaan; dimana pimpinan dapat meminta coordinator TQM sebagai konsultan dan meniapkan logistic guna mendukung Perencanaan
2. Penilaian organisasi; membuat rumusan kasar atas misi, vision, asas-asas penuntun dan asumsi perncanaan serta mengadakan penilaian terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasi.
3. Misi; adalah pernyataan tentag tujuan yang relative tetap. Menjelaskan apa yang harus dikerjakan , untuk siapa dan bagaimana mengerjakannya.
4. Vision; adalah gambaran ideal tentang dimana dan bagaimana organisasi berwujud di waktu yang akan datang.
5. Asas-asas penuntun; adalah pola nilai-nilai yang perlu dianut oleh tata laku anggota organisasi.
6. Asumsi Perencanaan; adalah keyakinan yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan tentang kejadian internal dan eksternal dalam organisasi.
7. Tujuan strategic; merupakan keinginan yang hendak dicapai dalam organisasi dalam jangka panjang dan konsisten.
8. Strategi; yaitu bagaimana tujuan strategic itu dicapai.
9. Kegiatan pendukung; menjelaskan siapa yang akan melaksanakan kegiatan dan kapan dilakukannya.

o   Faktor waktu dan Perencanaan
Perencanaan  merupakan salah satu fungsi dari manajemen atau pengelolaan termasuk pengelolaan komunikasi, baik ditinjau dari segi proses, bentuk maupun komponen-komponen atau unsur-unsur.
Dari sudut proses, pengelolaan mencakup unsur-unsur dalam manajemen, baik secara lengkap maupun secara sederhana. Secara lengkap unsur-unsur tersebut terdiri dari penelitian pengembangan (litbang); perencanaan; pengorganisasian; pelaksanaan/ pengkomunikasian;monitoring/pengawasan; dan penilaian. Secara singkat unsur tersebut dikenal dengan POAC (Planning Organizing, Actuating dan Controlling). Setiap unsur harus mampu didefinisikan baik secara logis maupun akademis. Dari masing-masing definisi setiap unsur/komponen tidak boleh tumpang tindih. Proses pengelolaan, bisa berbentuk lingkaran (cycle) termasuk proses komunikasi.
Dari sudut objek, perencanaan memerlukan faktor-faktor untuk pelaksanaannya, yaitu man, money, material, dan method untuk mencapai tujuan.
Di samping faktor proses dan objek juga harus diperhatikan komponen-komponen dalam proses komunikasi, seperti komunikator, pesan, media, komunikan, efek, feed back, tujuan, dan lingkungan yang turut mempengaruhinya.
Konsep Dasar Perencanaan terutama yang menyangkut pengertian merupakan langkah yang strategis di dalam menguasai konsep-konsep serta indikator-indikator dari perencanaan itu sendiri.
Perencanaan merupakan proses karya yang berkesinambungan sampai pada tahap pelaksanaan dan bahkan sampai pada tahap evaluasi. Seorang perencana selalu berusaha mengorganisasikan sumber-sumber atau faktor-faktor, seperti orang, material, dana dalam proses pengerjaan suatu kegiatan. Perencanaan juga merupakan langkah kedua dalam pengelolaan kegiatan setelah mengidentifikasi masalah-masalah, baik dari hasil penelitian maupun dari pengumpulan data yang sederhana.
Kurangnya berfikir strategis dan tidak mantapnya perencanaan dalam kegiatan komunikasi akan menimbulkan kontroversi daripada memecahkan masalah. Dalam perencanaan, sering berkaitan dengan istilah goal dan objective di samping meliputi pendekatan-pendekatan dan strategi yang harus diadakan.
Proses perencanaan melibatkan berbagai unsur di antaranya menurut Harold Koontz adalah menentukan tujuan, menetapkan premis-premis serta mencari dan menyelidiki berbagai kemungkinan rangkaian tindakan yang diambil.
Dalam penilaian tiap-tiap kemungkinan yang diselidiki berdasarkan pertimbangan untung rugi serta faktor-faktor yang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Harus disadari bahwa perencanaan banyak menghadapi faktor-faktor yang tidak pasti dan berubah-ubah sehingga penilaian terhadap kemungkinan tersebut sangat sulit untuk dilakukan.

2.  Penetapan Tujuan

o   Misi dan Tujuan Organisasi
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi
• Etzioni Mendefinisikan tujuan organisasi sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikannya dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya.
Maka ada dua unsur penting dalam tujuan yaitu :
• Hasil-hasil akhir yang diinginkan diwaktu yang akan datang
• Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan.
Berbagai fungsi tujuan organisasi, fungsi tersebut antara lain yaitu :
§  Pedoman bagi kegiatan
§  Sumber legitimasi (sah)
§  Standar pelaksanaan
§  Sumber motivasi
§  Dasar rasional pengorganisasian
Tipe-Tipe Tujuan
§  Tujuan kemasyarakatan (societal goals), seperti memproduksi barang dan jasa, mempertahankan pesanan, mengembangkan dan memelihara nilai-nilai budaya dan sebagainya.
§  Tujuan keluaran (output goals), berkenaan dengan jenis keluaran dan bentuk fungsi konsumsi, seperti barang konsumen, jasa bisnis, pemeliharaan kesehatan, pendidikan dan sebaginya.
§  Tujuan Sistem (system goals), pernyataan pelaksanaan fungsi organisasi, seperti, penekanan pada pertumbuhan, stabilitas, laba. dll.
§  Tujuan produk (product goals), atau lebih sering disebut tujuan karateristik produk, seperti penekanan pada kualitas, gaya, keunikan keanekaragaman, dan sebagainya.
§  Tujuan turunan (derived goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaan dalam pencapaian tujuan. Seperti, pelayanan masyarakat, pengembangan karyawan, kebijaksanaan-kebijaksanaan investasi dan lokasi pabrik,  dan sebagainya
   Peter Drucker mengidentifikasi ada 7 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan.
§  Posisi pasar, perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang kan direbut
§  Produktifitas, tujuan produktifitas dapat ditetapkan dalam beberapa bidang mencakup metoda-metoda kerja, kemajuan mesin dan peralatan, peningkatan efisiensi.
§  Sumber daya fhisik dan keuangan, bagaimana sumber daya fhisik dan keuangan organisasi akan dikembangkan dan digunakan.
§  Profitabilitas, tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lainnya.
§  Inovasi, ada kebutuhan terus menerus akan produk dan jasa baru dan inovatif.
§  Prestasi dan pengembangan manajer, kelangsungan hidup banyak organisasi tergantung pada kakuatan manajemen yang inovatif.
§  Prestasi karyawan

o   Fungsi tujuan
Sebelum menentukan tujuan-tujuan terlebih dahulu harus menetapkan misi organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi, misi organisasi adalah maksud khas dan mendasar yang membedakan organisasi.
Tujuan organisasi merupakan pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi untuk dicapai diwaktu yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi.
Fungsi tujuan organisasi 
1. pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang akan datang. Memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus atau tidak dilakukan.
2. sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya. Akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
3. standar pelaksanaan, memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi organisasi).
4. sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota.
5. dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur organisasi salingberinteraksi dalam kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi perumusan strategi organisasi sering juga digunakan istilah “grand strategy”, termasuk diantaranya adalah perumusan visi, misi, tujuan (objective), kebijakan (policy), dan strategi, serta perencanaan tentang bagaimana pengorganisasian (organization planning) seluruh kegiatan dalam menjalankan strategi tersebut. Organization planning memberikan arah kepada setiap awak organisasi, kemana organisasi akan dibawa ke masa yang akan datang.
Ditinjau secara hirarki, fungsi ini berada pada tingkatan tertinggi. prosesnya memerlukan pemahaman yang mendalam serta analisis yang cermat dan cerdas tentang berbagai perkembangan kondisi lingkungan strategik, seperti perkembangan teknologi, ekonomi sosial budaya, politik, bahkan bagi beberapa organisasi diperlukan kajian tentang sejarah masa lalu.
Permasalahan yang dihadapi sangat kompleks dan dinamis, sehingga penuh ketidakpastian, namun harus dapat dikenali secara cerdas untuk mengurangi tingkat ketidakpastian tadi. Untuk itu diperlukan personil yang memiliki daya abstraksi kuat, kemampuan yang solid dalam melakukan analisis terhadap perkembangan lingkungan strategik, serta melakukan sintesa terhadap perkembangan iptek. Tujuan utama dari penyelengaraan ini adalah tercapainya tujuan secara efektif.

o   Managemen By Objective (MBO)
Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Management by objective dapat juga disebut sebagai manajemen berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkan hasil (Management by Result), Goals management, Work planning and review dan lain sebagainya yang pada intinya sama. Management by objective menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik yang formal maupun informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilanjutkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan kembali atas pekerjaan yang telah dilakukan. Kegiatan MBO singkatan dari management by objective yaitu proses partisipasi yang melibatkan bawahan dan para manajer dalam setiap tingkatan organisasi yang dirumuskan dengan bentuk misi atau sasaran, yang dapat diukur dimana penggunaan ukuran ini sebagai pedoman bagi pengoperasian satuan kerja.
Management by Objectives (MBO) adalah metode penilaian kinerja karyawan yang berorientasi pada pencapaian sasaran kerja. Pada metode MBO, setiap individu karyawan memiliki sasaran kerjanya masing-masing, yang bersesuaian dengan sasaran kerja unitnya untuk satu periode kerja. Penilaian kinerja dalam metode MBO dilakukan di akhir periode mengacu pada realisasi sasaran kerja. Adapun Rank Inclusion in Criteria Hierarchies (RICH), berperan sebagai metode pada proses pembobotan atas Key Performance Indicator (KPI) karyawan yang mencerminkan hasil pencapaian sasaran kerja karyawan yang sedang dinilai kinerjanya. Dengan metode RICH, sistem dapat melakukan komputasi atas performansi kerja pegawai.
. Sistem Management By Objective Yang Efektif
1. Adanya komitmen para manajer tujuan pribadi dan organisasi, sehingga dia harus berjumpa dengan bawahannya untuk memberikan penetapan tujuan dan menilainya.
2. Penetapan tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat diukur, sehingga antara manajer dan bawahan mempunyai gagasan yang jelas tentang apa yang diharapkan oleh manajemen puncak, sehingga dapat diketahui antara individu dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
3. Tujuan perseorangan, dimana antara manajer dan bawahan harus merumuskan tujuan bersama dan tanggung jawab terhadap bagiannya secara jelas guna memahami tentang apa yang akan dicapai.
4. Perlunya partisipasi semua pihak, dimana semakin besar partisipasi dari semua anggota, maka semakin besar tujuan yang akan tercapai.
5. Otonomi dan implementasi rencana, disini bawahan dan manajer bebas untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program pencapaian tujuannya.
6. Peninjauan kembali prestasi yang dilakukan secara periodik terhadap kemajuan tujuan.
Kebaikan dan kelemahan MBO:
Kebaikan:
1. Mengetahui apa yang diharap-harapkan dari organisasi.
2. Membantu manajer membuat tujuan dan sasaran.
3. Memperbaiki komunikasi vertikal antara manajer dengan bawahan
4. Membuat proses evaluasi. 
Kelemahan:
1. Kelemahan yang melekat pada proses MBO, dalam konsumsi waktu dan biaya yang besar.
2. Dalam hal pengembangan dan implementasi program-program MBO.

3.  Pebuatan Keputusan

o   Tipe-tipe keputusan
Tipe Keputusan yaitu ada 2 :
1. Keputusan yang terprogram yaitu keputusan yang terstruktur, yang muncul berulang-ulang pada contoh ini saya akan menganalisis sebuah toko baju yang berada di daerah limus pratama. Keputusan yang terprogram adalah ketika menempatkan dimana baju-baju itu diletakkan,kapan harus buka dan tutup, pergantian pegawai dll.
2. Keputusan yang tidak terprogram yaitu muncul karena adanya masalah yang luar biasa, tidak ada pedoman yang cukup rinci contoh nya dr toko baju tadi yaitu ketika ingin buka cabang baru kenapa termasuk keputusan tidak terprogram?karena tidak setiap hari buka cabang baru jadi tidak ada pedoman.

o   Proses pembuatan keputusan
Proses pengambilan keputusan adalah proses menentukan suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama-sama atau secara universal diartikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternatif mencakup pembuatan pemilihan maupun pemecahan masalah. Keputusan terdiri dari :
- Keputusan Strategis, keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu organisasi.
- Keputusan Taktis, keputusan yang diambil oleh manajemen menengah.
- Keputusan Operasional, keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
Proses Pengambilan Keputusan menurut para Ahli:
Menurut Herbert A Simon, proses pengambilan keputusan pada hakekatnnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu :
1.     Kegiatan Intelejen: Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan untuk mengambil keputusan
2.    Kegiatan Desain: Menyangkut pembuatan pengembangan dan pengaanalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
3.    Kegiatan Pemilihan: Menyangkut pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari berbagai alternative yang tersedia.
Menurut Scoot dan Mitchell, proses pengambilan keputusan meliputi :
1. Proses pencarian tujuan
2. Formulasi tujuan
3. Pemilihan alternative
4. Mengevaluasi hasil
Menurut Elbing ada lima langkah dalam proses pegmbilan keputusan. Anatara lain :
1. Indentifikasi masalah
2. Pengumpulan dan analisis data yang relevan
3. Pengembangan dan evaluasi berbagai kemungkinan alternative
4. Pemilihan alternative terbaik
5. Implementasi keputusan dan evaluasi hasil

Teknik-teknik Penambilan Keputusan
a. Teknik Kreatif
- Brainstroming, berusaha menggali dan mendapat kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan idenya.
- Synectics, didasarkan pada asumsi bahwa poses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan untuk meningkatkan keluaran yang kreatif
b. Teknik Parsipatif
Individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
c. Teknik Modern
- Teknik Delphi
- Teknik Kelompok Nominal

4.  Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan
Para manejer akan sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan bawahan, keterlibatan ini dapat formal, seperti pengunaan kelompok dalam pembuatan keputusan, atau informal, seperti permintaan akan gagasan.

1. Pembuatan Keputusan Kelompok
Banyak manajer merasa bahwa keputusan yang dibuat secara kelompok, seperti panitia lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan lain. Berbagai kebaikandan kelemahan pembuatan keputusan secara kelompok

Kebaikan
Kelemahan
1.     Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahhuan yang lebih besar.
2.     Dalam pengembangan alterna-tif, usaha individual para anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi.
3.     Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar.
4.     Dalam pemilihan alternatif kelompok lebih dapat meneri-marisiko disbanding pembuat keputusan individual.
5.     Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara individudal lebih termotivasi untuk melaksanakan keputus-an.
6.     Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai pandangan yang berbeda- beda.
7.     Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para manejersecara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.
8.     Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
9.     Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
10.   Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
11.   Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.
1.     Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para manejersecara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.
2.     Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
3.     Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
4.     Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
5.    Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.

Komentar :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar