Sumber Dana
Analisa
sumber dan penggunaan modal kerja merupakan alat penting bagi manajemen
keuangan, yang mana akan memperlihatkan dari mana dana tersebut diperoleh dan
kemana dana tersebut dibelanjakan, manajemen keuangan harus mampu memperkirakan
seberapa besar kebutuhan dana yang diperlukan untuk membiayai operasional
perusahaan dari mana keuangan tersebut di peroleh, pengalokasian dana secara
layak, pengelolaan finansial secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Hasil penggunaan sumber-sumber dana, tidak semata-mata menentukan tingkat
profitabilitas tetapi turut pula menentukan kontinuitas perusahaan.
Adapun mengenai pengertian sumber dan
penggunaan dana dapat diketahui berdasarkan defenisi yang dikemukakan oleh s.
munawir (1999 : 110) sebagai berikut bahwa, analisa sumber dan penggunaan
dana merupakan suatu alat analisa keuangan yang sangat penting bagi finansial
manajer atau bagi para calon kreditur atau bagian bank dalam menilai permintaan
kredit yang diajukan kepadanya, dengan analisa sumber dan penggunaan dana akan
diketahui bagaimana perusahaan mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.
Pengertian
dana yang digunakan dalam analisa sumber dan penggunaan dana tersebut dapat
dalam artian yang sempit yaitu kas atau dalam artian yang lebih luas yaitu
sebagai modal kerja. Pengertian mana yang akan digunakan dalam analisa sumber
dan penggunaan dana itu tergantung kepada kebutuhan kita sendiri, yaitu
apa yang kita analisa.
Selanjutnya
pengertian dana yang dikemukakan oleh Alex s. nitisemito menyatakan bahwa dana
adalah elemen-elemen dalam aktiva suatu neraca yang dapat berupa uang kas,
bahan baku, mesin, gedung dan sebagainya. Sedangkan sumber dana yaitu dana
jangka panjang dan dana sendiri.
Uraian
ini menunjukkan bahwa pengertian dana dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu:
a. Dana
yang berada di sebelah debet (aktiva) atau disebut dana aktif dapat dibedakan
berdasarkan cara dan lamanya berputar, yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
b. Dana
yang berada di sebelah kredit, suatu neraca yang menunjukkan sumber-sumber dari
mana dana itu diperoleh yang biasa disebut dana pasif.
Investasi
jangka panjang :
Investasi
jangka panjang adalah investasi dimana dana yang Anda masukkan akan diputar dan
baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal 1 tahun. Ada banyak bentuk
investasi jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa contoh diantaranya:
Properti
merupakan salah satu investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan. Harga
properti akan terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Bagi Anda yang memiliki
dana yang cukup besar, investasi ini patut menjadi pilihan.
Berbagai
macam properti bisa Anda lirik, mulai dari tanah, rumah, ruko dan lain-lain.
Yang paling penting di dalam mengambil investasi jangka panjang ini adalah
kejelian Anda dalam melihat kondisi masa depan dari daerah tempat properti
tersebut berada.
Mengambil
properti di daerah yang sedang berkembang pesat adalah salah satu cara untuk
memperoleh keuntungan yang besar dari investasi ini secepat-cepatnya.
Selain
properti, investasi jangka panjang yang juga bisa Anda ambil adalah membeli dan
menyimpan emas dan berbagai logam mulia. Harga emas dan logam mulia ini juga
akan cenderung terus naik karena sifatnya yang berupa bahan tambang yang
terbatas.
Kondisi
ekonomi dunia yang sering tidak stabil juga merupakan salah satu pemicu naiknya
harga emas dan logam mulia. Oleh karena itu membeli dan menyimpan emas serta
logam mulia untuk jangka panjang bisa menjadi alternatif yang bisa Anda pilih.
Saham
juga merupakan salah satu investasi jangka panjang. Walau demikian, ada pula
yang memperdagangkan saham dalam jangka pendek.
Untuk
menyimpan saham dalam jangka panjang, Anda harus jeli melihat kondisi
perusahaan yang sahamnya akan Anda beli. Membeli saham-saham yang kondisi
usahanya cukup stabil merupakan salah satu cara investasi jangka panjang yang
bisa Anda pilih,
Tak
berbeda jauh dengan saham, reksadana juga merupakan investasi jangka panjang
yang melibatkan pasar modal. Bedanya, di reksadana, ada banyak pilihan
kombinasi jenis investasi yang bisa Anda pilih.
Anda
bisa mengkombinasikan berbagai jenis investasi mulai dari yang resikonya kecil
sampai yang resikonya besar di dalam reksadana. Tentu resiko besar bisa sangat
menguntungkan maupun sangat merugikan dan Anda harus siap menerima setiap
resiko tersebut.
Investasi
jangka panjang pada dasarnya tidak terlalu sulit dalam memberikan keuntungan.
Jika Anda jeli melihat situasi dan kondisi, banyak investasi jangka panjang
yang bisa memberikan keuntungan berlipat. Di dalam investasi, sifat bijaksana
dan tidak serakah sangat dibutuhkan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
Sumber
Modal Jangka Panjang
Sumber
modal jangka panjang ini dapat diperoleh dari modal sendiri (saham) dan modal
asing (obligasi, hipotek, dan KIK (Kredit Investasi Kecil)).
1.
Obligasi
Adalah
merupakan surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh perusahaan yang didalamnya
tercantum nilai nominal dan bunga serta waktu pembayaran kembali. Harga
obligasi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang diharapkan. Perusahaan yang
diperkenankan mengeluarkan obligasi adalah perusahaan yang benar-benar baik dan
mendapat pengawasan dari badan yang ditunjuk. Jenis obligasi: debenture,
subordinate debenture, income bond. Debenture adalah obligasi yang tidak
dijamin dengan suatu aktiva tertentu (unsecured bond) dari suatu perusahaan.
Pada saat dilikuidasi merupakan kreditor umum (akan dilunasi sesudah hutang
yang dijamin). Subordinate debenture adalah bentuk obligasi, jika terjadi
likuidasi akan dibayar setelah obligasi senior, bentuk ini dapat ditukarkan
dengan saham (convertable bond). Income bond adalah yang memperoleh pendapatan
(bunga) jika perusahaan memperoleh keuntungan, dimana bunga bersifat kumulatif,
biasanya tidak lebih dari 3 tahun.
Pembayaran
obligasi (pembayaran kembali) dapat dilakukan secara sekaligus (sinking funds)
pada hari jatuh tempo-nya, atau diangsur (amortization). Pembayaran kembali
obligasi dapat diambilkan dari penyusutan dari aktiva yang dibelanjai dengan
pinjaman obligasi tersebut atau dari keuntungan perusahaan.
2.
Hipotek (morgage)
Adalah
bentuk utang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak (tanah,
bangunan). Jika terjadi likuidasi aktiva yang dijadikan jaminan itu dijual
untuk membayar hutang hipotek tersebut, jika tidak mencukupi maka sisa utang
hipotek menjadi kreditor umum.
3.
Kredit Investasi Kecil (KIK)
Karakteristik
dimaksud KIK adalah: jumlah maksimum Rp. 5 juta, bunga 10,5% / bulan (berlaku 1
Januari 1978), jangka waktu kredit 10 tahun termasuk grace periode, self
financing pemohon 25% tidak secara mutlak, diberikan kepada
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa, kecuali
hiburan/amusement, jaminan kredit berupa: proyek yang dibiayai dengan kredit
tersebut, jika jaminan tidak mencukupi ditambahn kekayaan milik nasabah atau
pihak ketiga hingga mencapai 100%, untuk memperkuat pembayaran kembali bank
mengadakan perjanjian dengan PT. Askrindo.
4.
Saham Preferen
Saham
preferen mempunyai sifat sebagai utang dan sebagai modal sendiri. Dividen tiap
tahun tetap dinyatakan dalam persentase (%) tertentu dan bersifat kumulatif.
Saham preferen ini mempunyai hak atas sisa keuntungan setelah dibagikan kepada
pemilik saham biasa (participating future). Misalnya pemegang saham preferen
telah menerima Rp. 16,- dan pemegang biasa menerima dividen Rp. 20,- maka
pemegang saham preferen berhak atas tambahan sebesar Rp. 4,- . Jika terjadi
likuidasi, saham preferen memperoleh hak setelah kreditor, tetapi sebelum
pemegang saham biasa (biasanya hak ini hanya terbatas pada nilai nominal).
Saham preferen tidak mempunyai suara (kecuali jika tidak pernah menerima
dividen) dalam RUPS. Untuk mengakhiri peredaran saham preferen digunakan call
price atau sinking funds. Call price adalah harga yang disebutkan sebagai harga
pelunasan apabila perusahaan memutuskan untuk melunasi saham preferen. Call
price lebih besar daripada nilai nomisalnya. Call price ini dapat berlaku juga
pada obligasi. Jika pajak tinggi tidak menarik untuk mengeluarkan saham
preferen. Untuk suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen karena alasan
bahwa pembayaran dividen saham preferen sebenarnya tidak merupakan kewajiban yang
mempunyai kekuatan hukum.
5.
Saham Biasa
Saham
biasa adalah merupakan modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan. Saham
biasa ini akan menanggung risiko perusahaan sejauh modal yang disetorkan. Saahm
yang diotorisir adalah jumlah maksimum saham baisa yang boleh dikeluarkan. Out
standing stock adalah saham biasa yang telah dikeluarkan yang dimiliki oleh
pemilik. Perusahaan mungkin membeli sebagian dari saham ini yang dikeluarkan
dan menyimpan sebagai treasury stock. Saham biasa mungkin mempunyai atau
mungkin tidak mempunyai nilai nominal. Nilai nominal hamper tidak ada nilai
ekonomisnya.
Modal
sendiri yang berasal dari dalam perusahaan adalah : cadangan, dan laba ditahan.
Cadangan yang merupakan modal sendiri berupa: cadangan ekspansi, cadangan modal
kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum. Dan cadangan yang tidak
termasuk modal sendiri: cadangan penyusutan, cadangan piutang raguragu, cadangan
yang bersifat utang.
Penggunaan
Dana
Penggunaan
dana setelah ada di perusahaan, sebagai manajer keuangan berusaha untuk
menggunakan secara efisien demi tercapainya tujuan perusahaan. Pada dasarnya
penggunaan dana dapat digolongkan menjadi 2 bagian :
a. Penggunaan dana
dalam jangka pendek : kas, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan.
b. Penggunaan dana dalam jangka panjang : investasi aktiva tetap, termasuk tanah,
bangunan, dan peralatan.
Mengelola
penggunaan dana perusahaan baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang
berkaitan erat dengan masalah efisiensi. Karena kalau masalah efisiensi
tercapai berarti manajer keuangan berhasil dalam mengelola dana dalam arti
pengalokasian dana perusahaan tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
sehingga perusahaan dapat dengan mudah menelusuri bagian-bagian mana yang
menghasilkan laba perusahaan.
Efisiensi penggunaan dana sehari-hari dalam kegiatan operasional perusahaan
dapat diketahui dengan membandingkan pendapatan bersih perusahaan selama jangka
waktu tertentu dengan dana atau modal yang dipakai perusahaan dalam memperoleh
pendapatan tersebut. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari
sejumlah modal yang dipergunakan disebut Rentabilitas. Jadi rentabilitas yang
semakin tinggi dapat diartikan bahwa pendapatan perusahaan juga tinggi, hal ini
berarti bahwa rentabilitas yang tinggi juga mencerminkan efisiensi yang dicapai
perusahaan baik.
Faktor
yang menyebabkan penurunan/peningkatan rentabilitas ekonomis perusahaan :
a. Usaha yang dipilih
Bidang
usaha yang dipilih perusahaan akan mempengaruhi penghasilan keuntungan,
misalkan membuka usaha fotocopy harus benar-benar melihat bagaimana keadaan
lingkungan sekitar kemudian saran perlengkapan, dll.
b. Pengalaman
perusahaan atau pesaing
Dengan
adanya pengalaman selama usaha berjalan, perusahaan dapat memilih-milih hal-hal
yang menguntungkan ataupun merugikan untuk dijadikan cermin agar kedepan lebih
baik lagi. Begitupun halnya dengan pesaing kita dapat melihat bagaimana
pengalaman pesaing dalam menjalankan usahanya yang kemudian kita dapat
mempelajarinya dan mengembangkan di perusahaan kita.
c. Manajemen Usaha
Manajemen
usaha meliputi semua kegiatan dalam mengelola perusahaan termasuk sumber dana
perusahaan, dengan kita mempunyai manajemen usaha yang baik, maka perusahaan
kita pun akan berjalan dengan baik pula.
d. Kesempatan yang ada
Perusahaan
yang mampu membaca peluang dalam berbisnis akan lebih maju dan berkembang
dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mengandalkan dananya saja. Denagn
perusahaan dapat membaca peluang bisnis perusahaan akan dapt lebih cepat
menguasai pasar.
Pada
dasarnya pengelolaan dana jangka pendek (aktiva lancar) dan pengelolaan dana
jangka panjang ( aktiva tetap) dapat dilakuakn melalui fungsi manajemen
keuangan yang ada di perusahaan, dimana sebelum manajer keuangan menggunakan
dan harus membuat perencanaan alokasi dana yang teliti kemudian mengawasi
pelaksanaan penggunaan aktiva yang telah dibiayai sehingga dapat mengatasi
masalah-masalah yang timbul sedini mungkin.
a)
Penggunaan Dana Jangka Panjang
Penggunaan
dana jangka panjang berarti kita mempertimbangkan jumlah uang yang etrtanam
pada aktiva tetap. Bentuk aktiva tetap dapat berupa tanah, gedung, dan mesin.
Kalau kita memperhatikan jumlah dana pada aktiva tetap, berarti kita harus
memperhatikan resiko yang akan dihadapi di masa mendatang, karena dana yang
tertanam dalam aktiva tetap tersebut akan kembali dalam jangka waktu yang lama
sehingga keputusan untuk menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva tetap harus
betul-betul dipertimbangkan dengan matang dan teliti karena dana yang terkait
pada aktiva tetap biasanya dalam jumlah yang besar sehingga kalau terjadi
kesalahan akan mengakibatkan kerugian yang besar juga bagi perusahaan atau bisa
membuat perusahaan bangkrut (tutup).
Arti
Pentingnya Analisa Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana
Laporan
keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari period ke periode atau dari tahun
ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu
dari mana sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana
dana tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau
mendeteksi aliran dana tersebut dengan cara membandingkan laporan keuangan dari
dua tahun yang berurutan. Maka dapat lita simpulkan bahwa suatu cara analisis
yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan
dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut sering disebut
sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.. Setelah kita mengetahui
pengertian dari analisis sumber dan penggunaan dana tersebut dapat diketahui
bahwa hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai Laporan
Sumber dan Penggunaan Dana.
Oleh
karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan dalam
pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja atau dana. Laporan sumber dan
penggunaan dana ini merupakan suatu laporan yang berguna bagi pihak manajemen
perusahaan, para kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak
manajemen dan para kreditur jangka pendek terutama akan tertarik kepada posisi
keuangan jangka pendek (posisi modal kerja) suatu perusahaan termasuk
perubahan-perubahan yang terjadi selama periode itu. Kenaikan dalam modal kerja
mungkin ditunjukkan dalam kas, efek (sekuritas), piutang maupun dalam
persediaan atau adanya penurunan atau berkurangnya hutang lancar, dan adanya
kenaikan dalam modal kerja ini akan diinterpretasikan bergantung kepada
sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut. Apabila seluruh perubahan
tersebut semuanya berasal dari hasil operasi perusahaan, maka hal ini akan
dinilai sebagai hal yang amat baik atau menguntungkan dibandingkan dengan
kenaikan modal kerja yang berasal dari pengeluaran hutang jangka panjang.
Sumber
: