Rabu, 18 November 2015

Aliran Transaksi "Toko Aneka"

ALIRAN TRANSAKSI “TOKO ANEKA”

Tentang UKM:
            Toko Aneka ini didirikan tahun 2008, dan merupakan UKM yang letaknya berada di daerah Playen, Wonosari. Toko ini dikelola oleh 2 anggota yaitu pemilik dan pengelola (penjaga). Barang-barang yang dijual toko ini, yaitu alat tulis, baju, kaos olahraga, tas sekolah, sepatu sekolah dan sepatu olahraga.

Aliran Transaksi:

1.      Pembelian stok barang
2.      Pembuatan kwitansi
3.      Pembayaran pemilik kepada pihak pasar
4.      Penerimaan uang dari pemilik
5.      Pengiriman barang
6.      Penerimaan barang
7.      Penandatangan surat pernyataan
8.      Penerimaan surat pernyataan
9.      Pembeli membeli
10.  Pembuatan kwitansi
11.  Pembeli membayar
12.  Pemberian barang
13.  Pembuatan laporan
14.  Penyerahan laporan

Penjelasan:
1.      Pemilik mengelola persediaan barang yang akan dijual yaitu membeli barang-barang yang akan dijual di pasar
2.      Pihak pasar akan membuatkan kwitansi dari semua total harga barang-barang yang diberi pemilik
3.      Pemilik akan mendapatkan kwitansi dan membayar total harga untuk semua barang yang dibelinya
4.      Pihak pasar mendapatkan uang dari pemilik Toko Aneka tersebut untuk barang-barang yang dibelinya
5.      Pihak pasar akan mengirimkan barang-barang yang dibeli pemilik ke Toko Aneka
6.      Penjaga akan menerima barang-barang yang diantar oleh pihak pasar
7.      Penjaga akan menandatangani surat pernyataan jika barang-barangnya sudah sampai
8.      Pihak pasar akan menerima surat pernyataan yang sudah ditandatangani oleh penjaga
9.      Pembeli memilih barang yang akan dibelinya dan memberikannya kepada penjaga
10.  Penjaga menerima barang yang diberikan dan membuatkan kwitansi atas barang tersebut
11.  Pembeli memberikan uang kepada penjaga untuk membayar barang yang dibelinya
12.  Penjaga akan memberikan barang serta kwitansinya kepada pembeli
13.  Penjaga membuat laporan atas penjualan pada hari yang bersangkutan
14.  Penjaga memberikan laporan tersebut kepada pemilik

Kamis, 22 Oktober 2015

Sistem Pemasaran Perusahaan Coca Cola di Indonesia



SISTEM
Sistem Pemasaran Coca Cola Di Indonesia
            Coca Cola Bottling Indonesia adalah salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia, yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca Cola Company.
            Untuk menjaga agar minuman yang dihasilkan memiliki kwalitas terbaik perusahaan ini menerapkan proses produksi yang bertaraf internasional. Salah satu proses yang dimaksud adalah pemberian kode pada setiap produk.
            Kode disini yang dimaksud disini ada kode yang berupa tanggal pembuatan, ada juga yang menunjukkan hari tanggal bulan shift bahkan pabrik yang tempat minuman tersebut dibuat, dan ada kode yang terlihat dengan kasat mata karna harus menggunakan teknologi khusus. Maksud dari pemberian kode disini untuk memastikan bakwa teknologi dan sumber daya manusia yang digunakan adalah untuk kepuasan pelanggan dan konsumen.
            Coca Cola memiliki Consumer Response Teams yang program-programnya dilaksanakan diseluruh indonesia untuk menerima kritik ataupun saran dari para pelanggan dan konsumer, yang kemudian kritik dan saran tersebut akan diberikan kepada pihak-pihak yang tepat dalam perusahaan untuk menjamin bahwa standar kualitas perusahaan ini tetap terjaga.

Sumber:

Sabtu, 17 Oktober 2015

Sistem Informasi Akuntansi



TEORI

1.       Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.
Hal ini menunjukkan bahwa suatu perusahaan yang akan membangun sistem informasi manajemen, disarankan untuk membangun sistem informasi akuntansi terlebih dahulu. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Ahli:
1. Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995, p.5-6) pengertian sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users).
2. Beberapa batasan pengertian (definisi) Sistem Informasi Akuntansi lain yang dapat dikutip misalnya pendapat Wilkinson (1990) bahwa sistem informasi akuntansi adalah merupakan sistem informasi formal, memiliki tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumber daya dan mencakup ke seluruh kegiatan perusahaan dalam penyediaan informasi bagi semua pengguna di perusahaan tersebut.
3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A. (1996, h.1) pengertiansistem informasi akuntansi adalah, “Kumpulan sumber daya, seperti: manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi akuntansi.” Informasi ini dikomunikasikan kepada para penggunanya untuk berbagai pengambilan keputusan.
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menutut Mulyadi (2001, h.3) mendefinisikan, “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Niswonger, Fess & Warren diterjemahkan oleh Ruswinarto, H. (1995, h.248), “Sistem akuntansi adalah suatu sarana bagi manajemen perusahaan guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk mengelola perusahaan dan untuk menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan.”
6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi  menurut Baridwan (1998, h.6), “Sistem akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu mengenai usaha suatu kesalahan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manejemen untuk mengawasi usaha-usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.”

2.       Evolusi Sistem Informasi
Evolusi Model Sistem informasi Akuntansi
1.      Model Proses Manual: bentuk yang paling tua dan tradisional dari sistem akuntansi , membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya personal yang mencirikan kebanyakan proses bisnis.
2.      Model Flat File : menjelaskan suatu lingkarang dimana file-file data individu tidak berkaitan file-file lainnya. Pemakaian akhir mempunyai file data dan tidak menggunakan bersama pemakai lainnya.
3.      Model sistem basis data: menggambarkan pemusatkan data perusahaan ke dalam satu basis data bersama yang dibagi bersama dengan semua pengguna. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui system manajemen basis data (database management system-DBMS). DBMS adalah peranti lunak system khusus yang di program untuk mengetahui elemen data mana yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya. Program dari pengguna akan mengirim permintaan data ke DBMS, yang akan menvalidasi serta mengotorisasi akses ke basis data berdasarkan tingkat otoritas pengguna. Jika pengguna meminta data yang tidak sesuai dengan hak aksesnya, permintaan itu akan ditolak.
4.      Model sistem REAREA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan resources (sumber daya), events (kegiatan), dan agents (pelaku) perusahaan yang sangat penting, dan hubungan diantaranya. Dari tempat penyimpanan ini, tampilan pengguna dapat dibentuk untuk memenuhi kebutuhan semua pengguna dalam perusahaan. Ketersediaan beberapa tampilan memungkinkan penggunaan data transaksi secara fleksibel dan memungkinkan pengembangan system informasi akuntansi yang mendorong, dan bukan menghambat, integrasi.
5.  Model sistem ERPERP adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya selain itu berbagai hambatan fungsional tradisional dapat diatasi karena system ini menfasilitasi adanya data bersama di antara semua pengguna di perusahaan

3.       Cara SIA Efektif Dalam Perusahaan
Model rantai nilai menunjukkan bahwa SIA adalah aktivitas pendukung. Jadi, SIA dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar kelima aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. SIA yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara:
1.      Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa.Sebagai contoh, SIA dapat mengawasi mesin sehingga para operatornya akan diberitahukan dengan segera saat proses yang berjalan keluar dari batas kualitas yang dapat diterima. Hal ini tidak saja membantu mempertahankan kualitas produk, tetapi juga mengurangi jumlah bahan yang terbuang dan biaya untuk pengerjaan ulang.
2.        Memperbaiki efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu. Sebagai contoh, pendekatan produksi just-in-time membutuhkan informasi yang konstan, akurat, dan mutakhir (up-to-date) tentang persediaan bahan-bahan mentah dan lokasi mereka.
3.        Memperbaiki pengambilan keputusan. SIA dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan memberikan informasi dengan tepat waktu. Sebagai contoh, Wal-Mart membuat suatu database lengkap yang berisi informasi rinci tentang transaksi­-transaksi penjualan di tiap tokonya. Perusahaan tersebut menggunakan informasi ini untuk mengoptimalisasikan jumlah tiap produk yang dijual di tiap toko. Perusahaan tersebut juga menganalisis data tersebut untuk menemukan pola barang-barang yang tampaknya dibeli sekaligus, dan menggunakan informasi ini untuk memperbaiki lata letak barang dagangannya agar penjualan barang-barang tersebut bertambah. Hal yang hampir sama dilakukan oleh Amazon.com dengan memakai database aktivitas penjualan untuk menyarankan buku-buku tambahan yang mungkin ingin dibeli oleh para pelanggannya.
4.        Berbagi pengetahuan. SIA yang dirancang dengan baik bisa mempermudah proses berbagi pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat niemperbaiki proses operasi perusahaan, dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif. Sebagai contoh, kantor-kantor akuntan publik yang terbesar menggunakan sistem informasi mereka untuk berbagi cara-cara terbaik (best practices) dan untuk mendukung komunikasi antar-pegawai yang berada di berbagai lokasi kantor yang berbeda. Para pegawai dapat mencari di dalam database perusahaan untuk mengidentifikasi ahli-ahli yang relevan dalam memberi bantuan bagi seorang klien tertentu; jadi, seluruh keahlian kantor akuntan publik yang dikumpulkan dari berbagai negara tersedia untuk melayani klien lokal manapun.
SIA yang dirancang dengan baik juga dapat membantu meningkatkan laba organisasi dengan memperbaiki efisiensi dan efektivitas rantai persediaannya. Sebagai contoh, dengan mengizinkan para pelanggan secara langsung mengakses sistem persediaan dan order penjualan milik perusahaan, biaya aktivitas penjualan dan pemasaran dapat dikurangi. Selanjutnya, apabila akses seperti itu mengurangi biaya yang ditanggung para pelanggan dan waktu pemesanan, baik tingkat penjualan dan perolehan pelanggan akan meningkat. Tentu saja, dengan membuat sistem informasi antar organisasi seperti itu akan menimbulkan kekhawatiran baru mengenai sistem pengendalian yang harus dibicarakan. Hal ini juga membutuhkan peningkatan keandalan dam keakuratan data SIA.

SUMBER: