Rabu, 26 Maret 2014

Organisasi

BAB 4
Organisasi
1.   Tipe atau Bentuk Organisasi
Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 tipe/bentuk organisasi yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki ciri-ciri:
ü  Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
ü  Jumlah karyawan sedikit
ü  Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
ü  Belum terdapat spesialisasi
ü  Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
ü  Struktur organisasi sederhana dan stabil
ü  Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
ü  Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
ü  Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
ü  Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
ü  Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
ü  Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
ü  Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
ü  Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
ü  Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
ü  Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
ü  Adanya penghematan biaya
ü  Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
ü  Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
ü  Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
ü  Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
ü  Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
ü  Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
ü  Kurang tersedianya saf ahli
Contoh bagan Organisasi Lini :
Organisasi Lini
2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
ü  Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
ü  Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
ü  Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
ü  Jumlah karyawan banyak
ü  Organisasi besar, bersifat komplek
ü  Adanya spesialisasi
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
ü  Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
ü  Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
ü  Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
ü  Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
ü  Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
ü  Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
ü  Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
ü  Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
ü  Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
ü  Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
ü  Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
ü  Pimpinan lini mengabaikan advis staf
ü  Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
ü  Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
ü  Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
ü  Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Contoh bagan organisasi garis dan staf :
Organisasi Garis dan Staff
3. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki ciri-ciri:
ü  Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
ü  Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
ü  Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
ü  Target-target jelas dan pasti
ü  Pengawasan ketat
ü  Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
ü  Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
ü  Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
ü  Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
ü  Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
ü  Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
ü  Pembidangan tugas menjadi jelas 
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
ü  Pekerjaan seringkali sangat membosankan
ü  Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
ü  Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan 
Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional
Organisasi Bentuk Fungsional
4. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki ciri-ciri:
ü  Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
ü  Terdapat spesialisasi yang maksimal
ü  Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja 
Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
ü  Solodaritas tinggi
ü  Disiplin tinggi
ü  Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
ü  Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan keburukannya adalah :
ü  Kurang fleksibel dan tour of duty
ü  Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
ü  Spesiaisasi memberikan kejenuhan
Contoh bagan organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi Lini dan Fungsional
5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
ü  Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
ü  Jumlah karyawan banyak.
ü  Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
ü  Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
ü  Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
ü  Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)
6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
o   Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
o   Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Memiliki ciri-ciri :
ü  Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
ü  Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
ü  Asas musyawarah sangat ditonjolkan
ü  Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
ü  Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.
Kebaikan Organisasi komite :
ü  Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
ü  Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil
ü  Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Sedangkan keburukannya :
ü  Proses decision making sangat lambat
ü  Biaya operasional rutin sangat tinggi
ü  Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

2.   Struktur dan Skema Organisasi
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
ü   Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
ü   Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
ü   Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
ü   Bentuk Setengah Lingkaran
Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
ü   Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips
ü   Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya. Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut :
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”
Macam-macam Skema Organisasi:
a.   Berdasarkan teknik atau cara membuatnya :
> Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
> Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
> Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
> Skema organisasi Lingkaran
> Skema organisasi Gambar
b.   Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya :
ü   Skema Organisasi Fungsional
Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
ü   Skema Organisasi Jabatan
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing, tetang cara bekerja, apa yang harus ia lakukan dan pencapaian yang ia dapatkan.
ü   Skema Organisasi Nama
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan, yang mengejarkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya
ü   Skema Organisasi Nama dan Jabatan
Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
ü   Skema Organisasi Struktur
Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut, dan juga fungsi-fungsi antara bagian-bagian itu satu sama lain yang saling berhubungan dan juga saling membantu

Sumber:

Struktur Perilaku Organisasi

BAB 3
Struktur Perilaku Organisasi
1.   Hubungan Timbal Balik antara Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
Pengertian manajemen adalah proses kegiatan dan pendayagunaan sumbersumberserta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Istilah organisasi dapat diartikan sebagai : Wadah sekelompok manusia untuk saling bekerja sama
Proses : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien
Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah : Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Sedangkan, metode merupakan cara untuk melaksanakan kegiatan itu dengan benar dan berhasil sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia guna mencapai tingkat efisiensi yang maksimal.
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Organisasi
Karena pada proses kegitan tersebut sudah ada organisasi sebagai wadah atau tempat berkumpulnya, jadi kerjasama untuk penyelesaian kegiatan tersebut lebih efektif. Sehingga secara langsung antara manajemen dan organisasi terjadi hubungan timbal balik yang baik karena keduanya saling memerlukan, dengan adanya keduanya sehingga kejasama yang dibangun lebih efekif dalam pencapaian tujuan.
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Metode (Tata kerja)
Dimana suatu manajemen dengan adanya metode atau tata kerja lebih teratur karena pada proses kegiatan tersebut dapat ditangani secara bertahap dan lebih terfokus sehingga jika terjadi kejanggalan dapat lebih ditangani secara cepat dan tepat sasaran, sehingga waktu yang ada tidak terbuang dengan percuma dan tidak terjadi pemborosan. Jadi untuk mencapai tujuan dapat lebih tepat sasaran.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja)
Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat baik.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi, Manajemen dan Metode (Tata Kerja)
Jika ada organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
·         Manajemen: proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
·         Organisasi: alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
·         Tata Kerja: pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

2.   Fungsi Satuan Organisasi dan Metode
Pengertian organisasi dan metode (secara lengkap) adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
1.Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya,
2.Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen,
3.Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia, dan
4.Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.
Dari uraian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, organisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manager) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.


Sumber: